'Oppo Melesat, Huawei Mandek, Samsung Tertinggi'
PULSAPERMATA.COM - Telkomsel masih mengandalkan skema kerja sama bundling dengan sejumlah
vendor device kenamaan demi mendongkrak pengguna akses 4G di jaringan
selulernya.
Yang terbaru, Telkomsel menggaet Oppo untuk mendorong adopsi 4G lewat bundling camera phone F1s. Sejauh ini, tercatat sudah ada 96.000 unit smartphone itu yang terkoneksi di jaringan 4G miliknya.
Untuk lebih mendorong penetrasi smartphone 4G itu, Telkomsel dan Oppo sepakat untuk mengemas ulang bundling tersebut dengan suntikan kuota data yang lebih besar. Dari yang tadinya 10 GB perbulan, menjadi 14 GB perbulan.
Menurut Vice President Prepaid Marketing Telkomsel Onang Prihadi, kerja sama antara pihaknya dan Oppo memang wajar saja dilanjutkan. Pasalnya, banyak pengguna Oppo yang menggunakan Telkomsel.
"Di network kami sejak awal sudah ada tiga juta pengguna smartphone Oppo," ujarnya usai peluncuran di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Jumat (23/9/2016).
Tentu saja, Oppo bukan satu-satunya smartphone bundling yang jadi andalan Telkomsel untuk menggenjot pelanggan 4G. Diakui Onang, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan sejumlah vendor device pengusung Android lainnya.
"Selain Oppo, kami juga punya program bundling dengan Samsung, Asus, Huawei, Lenovo, dan merek lokal seperti Advan. Semua vendor ponsel yang jadi top tier di industri," katanya.
Meskipun ia mengaku tak ingat rinciannya satu persatu dari kerja sama bundling itu, namun akuisisi pelanggan 4G dari skema bundling itu masih didominasi oleh pengguna Samsung.
"Sejauh ini, masih dari Samsung yang terbanyak. Kalau Huawei agak kurang karena tidak seagresif Oppo," kata Onang yang baru saja berulang tahun hari itu.
Sebagai gambaran, jika pengguna Oppo saja tercatat sudah mencapai tiga juta pelanggan di network Telkomsel, maka vendor lainnya, kata dia, angkanya pun diyakini tak akan jauh berbeda.
"Ya masing-masing sudah tiga jutaan juga di network kami. Tapi jelas masih Samsung yang tertinggi angkanya karena mereka paling banyak diminati pasar," lanjut Onang.
Dari total 160 juta pelanggan Telkomsel, tercatat sekitar 70 juta di antaranya merupakan pelanggan akses data, dan enam juta di antaranya sudah beralih ke 4G.
Sementara, penggunaan layanan data di operator seluler itu hingga semester pertama 2016 juga tercatat meroket tajam hingga 82,7% dibandingkan semester pertama 2015 lalu berkat tersedianya akses 4G.
Angka itu bisa saja melesat lebih tinggi lagi. Itu sebabnya, Telkomsel terus menggenjot adopsi 4G, salah satunya lewat program bundling. Tujuannya selain agar pelanggan berganti handset ke 4G, kerja sama ini juga bisa mendorong migrasi uSIM.
"Nantinya dengan vendor-vendor ini kami juga bisa memanfaatkan toko-toko mereka sebagai tempat uSIM migration. Jadi pelanggan Telkomsel yang mau migrasi ke 4G punya banyak pilihan tempat, tak hanya di GraPARI saja," jelas Onang.
Dengan Oppo, misalnya, Telkomsel bisa memanfaatkan 150 Oppo Store yang tersebar luas di berbagai wilayah di Indonesia untuk tempat penggantian kartu 4G. Begitu pun dengan Oppo, vendor asal China ini juga bisa memanfaatkan 89 GraPARI milik Telkomsel sebagai channel penjualan ponselnya.
Onang menilai, kerja sama lintas channel antara operator dan vendor ponsel, bisa sangat efektif dan hemat biaya untuk memperkuat pemasaran kedua belah pihak. "Kerja sama ini saling menguntungkan, win-win solution buat semua," pungkasnya.
PERMATA PULSA - Bisnis Agen Pulsa Murah dan PPOB Terlengkap.
Memulai Bisnis Jual Pulsa Elektrik All Operator?
Daftar Sekarang >> Cara Menjadi Agen Pulsa Murah
Yang terbaru, Telkomsel menggaet Oppo untuk mendorong adopsi 4G lewat bundling camera phone F1s. Sejauh ini, tercatat sudah ada 96.000 unit smartphone itu yang terkoneksi di jaringan 4G miliknya.
Untuk lebih mendorong penetrasi smartphone 4G itu, Telkomsel dan Oppo sepakat untuk mengemas ulang bundling tersebut dengan suntikan kuota data yang lebih besar. Dari yang tadinya 10 GB perbulan, menjadi 14 GB perbulan.
Menurut Vice President Prepaid Marketing Telkomsel Onang Prihadi, kerja sama antara pihaknya dan Oppo memang wajar saja dilanjutkan. Pasalnya, banyak pengguna Oppo yang menggunakan Telkomsel.
"Di network kami sejak awal sudah ada tiga juta pengguna smartphone Oppo," ujarnya usai peluncuran di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Jumat (23/9/2016).
Tentu saja, Oppo bukan satu-satunya smartphone bundling yang jadi andalan Telkomsel untuk menggenjot pelanggan 4G. Diakui Onang, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan sejumlah vendor device pengusung Android lainnya.
"Selain Oppo, kami juga punya program bundling dengan Samsung, Asus, Huawei, Lenovo, dan merek lokal seperti Advan. Semua vendor ponsel yang jadi top tier di industri," katanya.
Meskipun ia mengaku tak ingat rinciannya satu persatu dari kerja sama bundling itu, namun akuisisi pelanggan 4G dari skema bundling itu masih didominasi oleh pengguna Samsung.
"Sejauh ini, masih dari Samsung yang terbanyak. Kalau Huawei agak kurang karena tidak seagresif Oppo," kata Onang yang baru saja berulang tahun hari itu.
Sebagai gambaran, jika pengguna Oppo saja tercatat sudah mencapai tiga juta pelanggan di network Telkomsel, maka vendor lainnya, kata dia, angkanya pun diyakini tak akan jauh berbeda.
"Ya masing-masing sudah tiga jutaan juga di network kami. Tapi jelas masih Samsung yang tertinggi angkanya karena mereka paling banyak diminati pasar," lanjut Onang.
Dari total 160 juta pelanggan Telkomsel, tercatat sekitar 70 juta di antaranya merupakan pelanggan akses data, dan enam juta di antaranya sudah beralih ke 4G.
Sementara, penggunaan layanan data di operator seluler itu hingga semester pertama 2016 juga tercatat meroket tajam hingga 82,7% dibandingkan semester pertama 2015 lalu berkat tersedianya akses 4G.
Angka itu bisa saja melesat lebih tinggi lagi. Itu sebabnya, Telkomsel terus menggenjot adopsi 4G, salah satunya lewat program bundling. Tujuannya selain agar pelanggan berganti handset ke 4G, kerja sama ini juga bisa mendorong migrasi uSIM.
"Nantinya dengan vendor-vendor ini kami juga bisa memanfaatkan toko-toko mereka sebagai tempat uSIM migration. Jadi pelanggan Telkomsel yang mau migrasi ke 4G punya banyak pilihan tempat, tak hanya di GraPARI saja," jelas Onang.
Dengan Oppo, misalnya, Telkomsel bisa memanfaatkan 150 Oppo Store yang tersebar luas di berbagai wilayah di Indonesia untuk tempat penggantian kartu 4G. Begitu pun dengan Oppo, vendor asal China ini juga bisa memanfaatkan 89 GraPARI milik Telkomsel sebagai channel penjualan ponselnya.
Onang menilai, kerja sama lintas channel antara operator dan vendor ponsel, bisa sangat efektif dan hemat biaya untuk memperkuat pemasaran kedua belah pihak. "Kerja sama ini saling menguntungkan, win-win solution buat semua," pungkasnya.
PERMATA PULSA - Bisnis Agen Pulsa Murah dan PPOB Terlengkap.
Memulai Bisnis Jual Pulsa Elektrik All Operator?
Daftar Sekarang >> Cara Menjadi Agen Pulsa Murah